Mengenal Sosok Risma


Namaku Risma Artika Sari, lahir di Semarang, 15 Juli 2006. Aku adalah anak tunggal, dari pasangan Yunus Maryanto dan Ekawati. Risma adalah sapaan akrabku dari kecil, aku terlahir dari keluarga sederhana. Ayahku seorang Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut atau biasa disebut TNI AL dan ibuku seorang guru paud di Al-Muhajirin. Waktu kecil, aku sudah pindah dari Semarang dikarenakan ayahku bertugas di Jakarta dan sampai akhirnya kami menemukan sebuah kontrakan yang letaknya tidak jauh dengan kantor ayahku.

Saat sekitar umurku 4 tahun, kami pun pindah rumah lagi, dikarenakan ayahku yang seorang TNI telah mendapatkan undian rumah dari atasannya, dan dengan mendapatkan undian tersebut kami akan mendapatkan rumah dengan sebuah potongan harga, dan akhirnya, setelah selesai undian tersebut pun kami mendapatkan rumah tetap yang berada di Citra Indah, Jonggol.

Ketika umurku 6 tahun, aku mulai bersekolah di SDIT Al-Hasaniyyah, yang letaknya tidak begitu jauh dari rumahku yaitu di Cipeucang. Sekolah di SDIT Al-Hasaniyyah menurutku sangat menyenangkan, karena aku menghabiskan masa kecilku disana dengan teman dan guru yang baik, ketika aku kelas 1-6 aku selalu berada di peringkat 3 besar yang membuatku sering mendapatkan beasiswa, dan dengan beasiswa itu aku selalu mendapatkan potongan biaya SPP selama sekolah, sehingga dapat membantu mengurangi beban kedua orang tuaku.

Kemudian setelah lulus aku melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Pertama di SMP IT Fatahillah yang lokasinya sama dengan SD ku di Cipeucang, disana aku menghabiskan masa peralihan ku dari anak kecil tumbuh ke remaja, saat kelas 7, aku memberanikan diri untuk mengikuti sebuah organisasi sekolah atau biasa disebut dengan OSIS disana aku belajar banyak hal dari bagaimana memegang rasa tanggungjawab, disiplin, berbagi pemikiran dan sebagainya, sampai akhirnya di kelas 8-9 aku mengikuti 2 organisasi lagi, yang pertama itu OSIS dan yang kedua adalah Dewan Penggalang Pramuka atau DP, awalnya ketika ditunjuk menjadi dewan penggalang aku tidak mau mengikutinya dikarenakan aku sangat tidak suka dengan ramuka, selain akan panas-panasan waktu jam pulangku tertunda karena kegiatan tersebut, tapi pada akhirnya aku tetap mengambil jabatan dewan penggalang tersebut, walaupun awalnya berat tetapi disana aku mendapatkan banyak pelajaran dan kenangan yang tidak terlupakan.

Selepas tibanya kelulusan SMP, aku sempat bimbang ingin ke SMA yang mana, dikarenakan waktu itu aku ingin sekolah di SMA yang sama seperti SMP ku yaitu adanya batasan gedung antara siswa laki-laki dan Perempuan. Tetapi berbeda pemikiran dariku, ayah ingin aku sekolah di SMA MAN 3 Bogor, dikarenakan biaya SMA negeri jauh lebih murah daripada di swasta. Dan untuk memantapkan pilihanku, akhirnya aku dengan orang tua ku survei sekolah SMA baik yang ada di Jonggol maupun di Cileungsi. Dan sampailah pada pilihanku, akhirnya aku memutukan untuk sekolah di SMA Al-Hadiid Cileungsi. 

Hingga saatnya aku bersekolah di SMA Al-hadiid Cileungsi, ketika aku bersekolah di A aku cukup terkejut dikarenakan perbedaan manhaj yang digunakan karena aku sendiri bermanhaj NU, sedangkan di SMA Al-Hadiid bermanhaj salafi. Walaupun adanya perbedaan pemahaman, tetapi aku sudah beradaptasi dengan itu. Dan sampai kepada organisasi di sekolah yang jauh berbeda dengan di SMP, organisasi sekolah di SMA Al-Hadiid memiliki nama sendiri, bukan bernama OSIS tetapi IPH (Ikatan Pelajar Al-Hadiid), dan untuk pengurus nya sendiri di SMA hanya terdiri dari kakak kelas 11 saja tanpa adanya siswa kelas 10, dan hal itu membuatku lagi-lagi terkejut, tetapi itu tidak membuatku putus harapan karena aku berharap di kelas 11 nanti aku dipilih menjadi IPH. Sesampainya di kelas 11, aku akhirnya dipilih menjadi Kadiv prestaga IPH awalnya aku tidak percaya akan hal itu dikarenakan selama di SMP aku tidak pernah terpilih menjadi ketua, tetapi karena guru dan kakak IPH yang memilihku jadi aku berusaha sebisa mungkin untuk bertanggungjawab memegang jabatan ini. Dan hingga akhirnya, sekarang aku sudah menginjak kelas 12 SMA dimana di kelas 12 ini, perjuanganku masih belum selesai karena kelas ini adalah kelas akhir yang dimana kita sudah harus menentukan mau melanjutkan pendidikan ke kuliah, langsung kerja ataupun nikah. Dan aku memilih untuk melanjutkan pendidikan ku untuk ke jenjang berikutnya yaitu kuliah, dengan menggunakan jalur SNBP dan memilih bisnis digital sebagai prodi utamanya. Aku berharap dengan memilih jurusan ini dapat mengembangkan bakatku dalam bidang bisnis dan membantu perekonomian keluarga

Posting Komentar

0 Komentar